Senin, 14 Desember 2009

Paper Angka Muai Panjang

ANGKA MUAI PANJANG
Syanma Sindy(0101509025)1 ; M. Aulia Taqwa(0101509015)2 ; Sandy Tyas(0101509013)3
Asisten : Andi Fahdy Azhar Ahmad,ST.
Waktu Percobaan : 24 Oktober 2009
Praktikum Fisika Dasar 1
Laboratorium Fisika Dasar
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Al Azhar Indonesia – UAI
little_bombix@yahoo.co.id1 , taqwa_21@yahoo.co.id2 , superhero_cool69@yahoo.com3

Abstraksi
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam, baik itu yang bersifat benda mati atau benda hidup. Konstribusi fisika disiplin ilmu lain mendorong laju perkembangan cabang-cabang ilmu baru. dalam hal ini fisika merupakan ilmu pengetahuan eksperimental. dalam melakukan eksperimental ini diperlukan suatu ketelitian / praktikum agar diperoleh suatu pengukuran. Dalam percobaan ini kami berusaha menjelaskan tentang angka muai panjang pada logam kuningan dan aluminium dengan cara pemanasan atau menaikkan suhu logam tersebut. Dan pada kesimpulannya nanti didapat bahwa pada umumnya ukuran suatu benda akan berubah jika suhunya berubah. Pada benda yang berbentuk batang (benda yang digunakan pada percobaan ini). Perubahan ukuran panjang akibat perubahan suhu adalah sangat nyata. Sedangkan perubahan luas penampang dapat diabaikan karena sangat kecil.
Kata kunci : angka muai panjang , koefisien muai volume
1. Pendahuluan
Hampir semua teori praktis dalam fisika dapat diujicobakan, untuk itu keterampilan melakukan uji coba bagi seorang mahasiswa sangatlah bermanfaat. Dalam percobaan praktek kesempatan ini topik yang dibahas angka muai panjang dengan bahan aluminium dan kuningan.
Pada umumnya ukuran suatu benda akan berubah apabila suhunya berubah. Pada benda-benda yang berbentuk batang, perubahan ukuran panjang akibat perubahan suhu adalah sangat nyata, sedang perubahan ukuran luas penampang dapat diabaikan karena kecilnya.
Tujuan Percobaan
Adapun maksud dan tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
-Menentukan angka muai panjang beberapa jenis logam
-Memahami pengaruh kenaikan temperature terhadap bahan, terutama logam

2. Dasar Teori
Suatu batang logam bila dipanaskan akan memuai (menjadi lebih panjang). Besarnya pemuaian ini tergantung pada bahan atau jenis logam dan besarnya suhu pemanasan.
Pengaruh perubahan temperatur pada bahan adalah akan berubahnya ukuran bahan maupun keadaannya. Kita membatasi pembahasannya pada pengaruh temperatur terhadap perubahan ukuran tanpa ada perubahan keadaan. Sebagai model sederhana kita menggunakan kristal. Gaya antar atom-atom dipandang sebagai kumpulan pegas-pegas menghubungkan atom-atom tersebut. pada berbagai temperatur atom-atom zat padat tersebut dapat bervibrasi.
Pada umumnya jika temperaturnya naik, maka jarak rata-rata antara atom-atom naik, sehingga secara keseluruhan zat padat itu mengalami pemuaian.
Perubahan panjang akibat perubahan suhu dapat dirumuskan sebagai berikut :
L =  . L0 . T
Persamaan di atas dapat diubah menjadi :
Dimana L/L0 adalah perubahan relatif dari panjang dan T adalah perubahan suhu. Dengan demikian koefisien muai panjang () suatu zat didefinisikan sebagai perubahan relatif dari panjang zat itu per derajat perubahan suhu.
3. Metodologi
Alat dan perlengkapan
1.Pipa logam 2 buah (aluminium dan kuningan)
2. Termometer
3. Ketel uapdan kompor
4. alat pengukur yang terdiri dari mistar, statip dengan penjepit dengan alat baca, dan skala pengukuran pemuaian.
Adapun cara kerjanya adalah
1. pipa logam dipasang pada statip dan dijepit secukupnya.
2. panjang pipa sampai titik tumpuan pada silinder berjarum skala diukur.
3. ketel pemanas diisi air dan lubang uap dengan pipa dihubungkan ke selang.
4. jarum penunjung dan suhu ruang diamati dulu
5.air dididihkan dan ditunggu sampai penunjuk suhu oleh thermometer pada skala tertinggi dan tidak berubah.
6. penunjuk jarum diamati kita pada suhu tertinggi. Diperhatikan slip antara pipadengan roda jarum.
7. suhu logam T diukur pada bagian logam paling dingin.
8. kompor dimatikan dan selang karet dicabut dari ketel.
9. ditunggu sampai suhu pipa kembali pada suhu kamar dan diamati jarum jika kembali pada kedudukan sebelum dipanaskan,
10. percobaan diulangi pada pipa yang berbeda.
11. pengamatan diulangi 1x lagi.
12. jari-jari roda diukur.
13. panjang jarum penunjuk juga diukur.
4. Hasil dan Analisis
Panjang jarum penunjuk = 0.26m
Diameter roda = 0.0192m
Panjang batang aluminium = 0.4m
Panjang batang kuningan = 0.4m
Suhu awal almunium & kuningan = 34oC
Titik awal aluminium = 0.01m
Titik akhir aluminium = 0.11m
Titik awal kuningan = 0.005m
Titik akhir kuningan = 0m
Nama Bahan panjang ∆l Jarum T awal T akhir ∆T
Aluminium 0.4m 0.001m 340C 890C 550C
Kuningan 0.4m 0.005m 340C 800C 460C

Analisis : Konstanta pembanding yang disebut koefisien muai panjang dihasilkan dari ∆l dibagi lo dikali ∆t, dimana ∆l = perubahan panjang, = angka muai panjang dan lo = panjang awal. Berdasarkan hasil pengamatan, kesalahan relative cukup besar, hal ini disebabkan oleh beberapa aspek diantaranya ketidak telitian pengukuran, pemanasan yang kurang, dan kondisi saat pengukuran
5. Kesimpulan
Pada umumnya ukuran suatu benda akan berubah jika suhunya berubah. Pada benda yang berbentuk batang (benda yang digunakan pada percobaan ini). Perubahan ukuran panjang akibat perubahan suhu adalah sangat nyata. Sedangkan perubahan luas penampang dapat diabaikan karena sangat kecil.
Koefisien muai panjang ( ) suatu zat adalah perubahan relatif dari panjang zat itu dibagi derajat perubahan suhu.
Dari percobaan diatas nilai kesalahan relatif dari kedua logam lebih besar dari 1, itu artinya kesalahan pada percobaan yang dilakukan masih cukup besar. Kesalahan yang cukup besar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya saat mengukur suhu, thermometer masih menyentuh tangan praktikan. Suhunya jadi terkontaminasi, suhu sistem dipengaruhi suhu ruangan dan pembulatan saat pengukuran dan perhitungan kurang teliti.
6. Daftar Pustaka
1. Sears dan Zamansky, University Physics, Addison Wesley Reading, Massachusetts, 1981.
2. Ingersoll, L. R, Martin, M, J, dan Rouse, T. A, Experiment in Physics.
3. Margenau, H, W, R, Waston dan C. G. Montgomery, Physics Principles and Applications.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar